Magetan terletak di perbatasan Kabupaten
Ngawi sebelah selatan dan dekat dengan kota madiun . kabupaten magetan terdiri
dari 19 kecamatan dan 208 desa. Di Magetan juga terdapat salah satu pangkalan
utama Angkatan Udara RI yaitu Bandara Iswahyudi.
Berikut gambar peta kota Magetan
Bicara soal Magetan , pasti tahu
dong siapa pendirinya ? pendirinya adalah Ki yang akrab dipanggil Ki Mageti,
beliau sudah wafat dan dimakamkan yang kabarnya beberapa waktu lalu makamnya hilangn karena longsor yang disebabkan hujan deras di wilayah kota Magetan.
Beberapa tokoh pendiri Magetan lainnya, seperti Ki Ageng Mekar Sore dan Ki Geti
dimakamkan di Bumi Kembang Sore / desa Pacalan kecamatran Plaosan.
Tidak jauh dari plaosan, terdapat
tempat wisata yang
terkenal di Magetan. Ada telaga Sarangan , telaga Wurung dan
beberapa air terjun yang ada disana. Konon Telaga Sarangan ini terbentuk dari
sebuah pancuran yang diceburi 2 ekor naga . kejadian ini bermula dari seorang
petani dan istrinya Kyai Jalilung dan Nyai Jalilung. Suatu siang sang suami
bercocok tanam dan kelaparan karena bekal yang diantarkan istrinya belum datang
juga. Karena lapar Kyai Jalilung mencari makan dan menemukan telur yang berada
dekat pancuran. Ketika itu juga Kyai Jalilung membakar dan memakan telur itu
sampai kenyang. Ternyata setengah telur itu sudah membuatnya kenyang, dan sisa
setengahnya dimakan oleh istrinya ketika ia datang. Tidak lama mereka mulai
meresa aneh dan kepanasan. Merekapun menyeburkan diri kepancuran dan tidak
sadar mereka sudah berubah menjadi ular naga. Karena sosok besar yang masuk
kepancuran itulah yang membuat pancuran menjadi besar dan menjadi Telaga
Sarangan sekarang ini. Kata Mbah Supar Sastrodiharjo sesepuh adat Telaga
Sarangan.
Kalian pasti pernah ke Telaga Sarangan kan, disana kalian
pasti melihat pulau kecil yang ada ditengah - tengah telaga sarangan. Pulau
kecil ini namanya Pulau Putri. Dinamakan seperti ini karena tempat ini
merupakan tempat bertapanya putri Kusumaning Ayu Dewi Werdiningsih hingga
menghilang. Putri Ayu Dewi merupakan saudara dari Nyai Jalilung. Dia bertapa
hingga menghilang untuk menemukan saudaranya yang telah menjadi naga. Oliva
vida L (smp 1 magetan , 8a/23 , tahun ajaran 2011/2012)
Di kota Magetan tercintaku ini
juga terdapat adat gebyar labuhan tumpeng yang diadakan 1 tahun sekali pada
bulan syahban / ruah pada hari jumat pon. Gebyar labuhan tumpeng adalah acara persembahan berupa tumpeng nasi
dan pala wija yang diarak keliling telaga menggunakan perahu, lalu dilarung ke
telaga. Ini dilakujkan untuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala yang
diberikan sekaligus sebagai ungkapan rasa terimakasih pada Kyai Jalilung dan
Nyai Jalilung. Masyarakat setempat juga mengadakan
larung sesaji tiap bulan suro yang dilakukan oleh orang orang yang menyewakan
perahu di sarangan, persembahan ini diadakan untuk memohon keselamatan pada
para tukang perahu dan pengunjung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kebanyakan cerita tentang telaga
ya, hahaha :D keasyikan nih. Tenang masih panjang kog perjalanan kita ;) ckck.
Kota permai damai dan indah ini sudah punya Adipura lho.. alun alun nya juga
bersih dan masyaratnya tertib dan masih suka bergotong royong. Kota ini juga mempunyai
semboyan MAGETAN MITRA!! Hahaha,
kepanjangan dari Magetan Indah Tertib Rapi dan Aman.
O iya, kalo mampir kekotaku jangan
lupa nyobain pecel khas magetan, pecel dari sini rasanya beda dari kota kota
lain lho. Apalagi sambel pecel dan lempeng nya. Bagi kalian yang dari kota
besar anda akan melihat perbedaan pada kota Magetan. Jalan jalan disini jarang
macet, baik jam berangkat kerja, jam makan siang maupun jam pulang kerja ^^
nyaman kann.